Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2018

Bila Hati Kembali Kepada Pemiliknya

Sudah lama hati berkelana mencari sebuah kesenangan fana, menyusuri jalan yang berliku dan berjuta cabang, namun sayang tak ada satupun jalan yang berhasil membuahkan sebuah keindahan & ketenangan. Bila mana rindu telah menyapa & mengusik sukma. Bukan tentang rindu ataupun duka namun tentang rasa. Sebuah rasa yang mengiskis raga setetes demi setetes, sebuah rasa yang mengusik mimpi indah sang musafir impian, sebuah rasa yang mengiris sukma hingga terasa penat, lelah tak bertenaga. Saat hati telah sampai pada kondisi yang memprihatinkan sudah saatnya bagi hati tuk pulang kembali kepada pemiliknya, tak perlu lagi perantauan panjang yang menyiksa batinnya, tak perlu lagi berkelana menyusuri setapak demi setapak kenikmatan fana, cukup cinta Rabbnya serta Nabi & agamanya adalah keindahan & kedamaian yang kan kekal dan tak pernah pupus. Duhai hati kembalilah kepada pemilikmu, tak lelahkah engkau menyusuri jalan yg berliku? Kembalilah dan ketuk Jannahmu di dunia dan dik...

Dimanakah Semangatmu Dahulu?

Hidup tanpa antusias & semangat laksana masakan tanpa penyedap rasa, hidup jadi hambar tidak asin tidak pula pahit, entah apa yang dirasa. Ketika perlahan antusias mulai pudar, tiada kehampaa lain melainkan hilangnya semangat gairah hidup. Sebab dengan gairah tersebutla yang kan mewarnai keindahan hari laksana pelangi yang memancar warna warni dilangit asri. Laksana panorama yang menyejukkan pandanga dan Sukma. Kini, perlahan, gairah tersebut menjauh, ia berlari entah kemana menjauhi raga yang hampa. Entah apa yang dicari, entah apa yang dirasa. Gairah tersebut telah merantau tinggalka raga nan hampa Duhai Diri, rasanya malu tatkala Malaikat senantiasa mencatat setiap prilakumu, namun harimu kau poles dengan rasa malas tak berenergi Duhai hati, rasanya tak pantas tatkala Rabb mu melihat dalam kegalauan yang tak berujung, tatkala kehampaan tak berbekas. Duhai sang Pemimpi, pedih terasa saat impia terpampang nyata dalam tinta yang kau coret namun gairah tuk membuahkan ikhtiar tel...