Matahari telah
terbit dari ufuk timur,udara segar pagi hari , kicauan burung-burung riang
seolah-olah bertasbih atas keindahan Ilahi. Suara kendaraan bermotor pagi hari
yang berisik menjadi kebiasaan di kota Jakarta. Saat itu, zazkia aisya fitri
yang akrab dengan panggilan zazkia sedang asyik belajar mempersiapkan karya
puisi yang harus ia baca nanti siang di kampusnya. Zazkia belajar di salah satu
Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta. Ia mengambil jurusan sastra Indonesia. Ia
sangat menyukai sastra, baginya sastra adalah jiwanya, sastra telah menyatu
dalam hati dan jiwanya.
Detik demi detik telah berlalu
dengan amat cepat bagi zazkia, rasanya ia baru saja mengerjakan karya puisinya,
ia juga belum sempat istirahat siang. Saaat jam telah menunjukkan angka 12.30,
zazkia bergegas berangkat ke kampusnya, karena memang perjalanan dari kost ke
kampusnya hamper 30 menit jika berjalan kaki. Di hari itu, zazkia terpaksa
berjalan kaki karena tidak ada satupun angkot yang lewat seperti hari biasanya.
Ditengah perjalanan ia melihat Dion,
pacar zazkia yang sudah hampir 2 tahun mereka berpacaran. Ia melihat Dion
sedang berdua-duaan dengan wanita lain yang jauh lebih cantik dan lebih sexy
dibndingkan dengan zazkia., mereka berdua terlihat begitu mesra. Zazkia tak
tahan melihat itu semua, air matanya mengalir membasahi pipi, hati zazkia
terasa sesak, hancur, remuk, gundah, ia ingin sekali menjerit, tetapi tidak
bisa. Ia tadak nmenyangka ternyata apa yang dikatakan Aurel, teman karibnyab
itu memang benar. Dion adalah laki-laki brengsek, laki-laki yang suka
mempermainkan perasaan wanita.Ia menyesal tidak mempercayai sahabatnya itu.
Rasanya ia ingin sekali menampar muka Dion, tapi ia berusaha sabar, ia berusaha
tegar.
“
Sudahlah zazklia, lupakan laki-laki itu, lupakan Dion, mungkin Dion bukanlah
laki-laki yang terbaik untukmu. Diluar sana masih banyak lelaki yang jauh-jauh
lebih baik dari pada Dion, yang mungkin lebih pantas untuk bersanding denganmu
“. Pinta zazkia
dalam hatinya.
Akhirnya,
dengan keberaniannya ia memutuskan untuk menyapa Dion dan wanita misterius itu
sekaligus melepas ikatanm dengan Dion.
“Permisi,
maaf mengganggu, saya hanya ingin berbicara empat mata dengan dion sebentar.” Sapa zazkia pada dion dan wanita disampingnya.
“kamu
siapa?”Tanya wanita
itu dengan bingung.
Raut muka dion
berubah total melihat zazkia berada di depannya, ia menjadi pucat seketika.
“iini……”
“saya
zazkia mbak, teman kampusnya dion, saya ingin membahas tugas mata kuliah dengan
dion, kebetulan dion satunkelompok dengan saya, dan tugas kami harus
diselesaikan nanti siang.” Sambung
zazkia memotong pembicaraan dion.
“ia
sayang, ini zazkia, temen kampusku, zazkia perkenalkan ini Anita, pacar
baruku.”kata dion.
Mendengar
kata-kata dion, zazkia hampir tak kuasa menahan air matanya, ia ingin sekali
menampar muka dion didepan pacar barunya, ia ingin sekali mengatakan bahwa
dirinya adalah pacar dion juga kepada Anita, tapi ia tetap berusaha tabah, ia
ingin misinya kali ini berjalan dengan lancar.
Zazkia
mengambil nafas yang panjang….
“
yaudah mbak, saya mohon waktunya untuk berbicara sebentar dengan pacarnya. “ kata zazkia
“oke.
Tapi jangan lama-lama.”
Kata anita
“
hmm” kata zazkia
sambil mengangguk
Akhirnya, zazkia dan Dion berbicara
berdua disudut yang agak jauh dengan Anita. Zazkia yang mengawali pembicaraan
mereka berdua
“
Maaf dion, sepertinya aku sudah tidak bias melanjutkan hubungan ini. Sekian
lama kita menjalani hubungan ini dengan suka cita, saling mengerti, saling
memahami, saling percaya satu sama lain dan saat ini, dihadapanku sendiri,
semua itu telah lenyap, cinta yang sudah bersatu dan bersemi saat ini telah
musnah oleh sebuah penghianatan, janji yang telah terucap waktu itu mungkin
hanya lelucon saja bagimu, tapi prinsip bagiku. Dan saat ini janji itu sirna
begitu saja ternodai oleh lisan kebohongan, kesetiaan yang selama ini kita jaga
telah lenyap bagai tsunami yang menghancurkan berjuta-juta rumah dengan sekejap
mata. Aku jaga kepercayaanku oleh lisan-lisan yang menggumbar aibmu, aku
berusaha percaya padamu, tapi apa yang saat ini aku lihat? Didepan mata
kepalaku sendiri aku melihat sebuah kenyataan besar yang pahit, bahwa pacar
yang selama ini aku percaya dengan sepenuh hati telah berhianat hanya gara-gara
kecantikan yang tak mungkin kekal. Ia telah menodai kesucian cinta. Dion, aku
mohon dengan hormat, saat ini juga, detik ini juga, kita lepaskan ikatan pada
diri kita.Aku ingin hubungan kita berakhir sampai disini.Aku ingin kita
mengakhiri hubungan kita dengan baik-baik seperti halnya kita memulai hubungan
ini dengan kebaikan.Aku ingin hubungan kita berakhir sampai disini. Semoga
anita adalah wanita yang terbaik untukmu, semoga kau le\bih bias menjaga dan
menghormati serta menghargai perasaan wanita, semoga dengan ini kamu bias sadar
dion.” Kata zazkia
panjang lebar mengungkapkan isi hatinya pada dion yang telah terpendam dengan
tetesan air mata.
Mendengar ungkapan zazkia yang amat
sangat tulus itu pada dirinya, hati dion bergetar, matanya berkaca-kaca dan tak
tahan mengeluarkan air mata, ia terharu dengan semua yang terjadi.
“ia
zazkia, maafkan aku telah menodai kesucian cintamu, maafkan aku tidak bias
menjaga cintamu. Maafkan aku…”
kata dion.Ia hanya bias meminta maaf dengan zazkia.
“sudahlah
dion, tidak apa, walaupun pahit yang kurasa, tapi aku ikhlas, aku hanya
berharap kamu menjadi lebih baik lagi.”Kata zazkia dengan ungkapan yang tulus dari hatinya.
“ ya
sudah dion, aku mau pergi, nggak enak kamu sudah ditunggu anita.”Sambung Zazkia sambil pamit meninggalkan dion menyusuri jalan
perkotaan.
Sesampainya di
kampus ia bertemu aurel, ia langsung menceritakan apa yang telah di alaminya
tadi di jalan, ia memeluk aurel sambil menangis, hatinya masih terasa sakit.
“
yang sabar zazkia, cinta tak selamanya kita miliki. Ada kalanya cinta itu hanya
kita rasa bahagia saat yang kita cintai itu bahagia dengan orang lain, mungkin
dion bukanlah yang terbai yang allah pilihkan kepadamu, dengan allah
menunjukkan kebejatan dion di depan mu. Bukan kah allah masih sangat
menyayangimu?” kata aurel
wanita cantik yang ber jilbab itu sambil mengenggam tangan zazkia dan
menenangkannya.
“
Terima kasih Aurel, kau telah sudi mendengar keluh kesahku.” Kata Zazkia kepada sahabat terbaiknya
“sama-sama.”Kata Aurel kepada Zazkia dengan senyuman yang indah dan tulus.
Ditengah keasyikan mereka saling
berbagi, Dra. St. Nurbaya M.Si, dosen fakultas sastra UI memasuki kelas mereka
dan memanggil satu nama untuk membaca karya puisi, dan nama yang di panggil
adalah Zazkia Aisya Syifa.
Zazkia berdiri
di depan teman-temannya dan membacakan bait per bait karya puisinya dengan
penuh penghayatan.
DALAM
BUTIRAN TASBIH CINTA
Cinta
kasih tersirat indah di pelupuk mata
Melambai-lambai
alunan irama asmara
Kala
hati berselimut deraian air mata
Menyapa
rindu kasih belahan jiwa
Melodi
cinta berpijar indah nyata
Rebab
iring hening melenyapkan gelisah sukma
Cinta
suci tersimpan indah di dada
Bagai
bunga ranum mekar menghias dunia
Tafsir
cinta tersirat untaian do’a
Melingkar
dalam butiran tasbih cinta
Hasrat
rindu menyapa takdir cinta
Bersimpuh
penuh taklim dalam balutan mukena
Setelah Zazkia usai membaca bait per
bait puisi tersebut, ia mendapat tepuk tangan yang amat sangat meriah dari
teman-temannya. Puisi yang singkat penuh makana, dibaca dengan penuh
penghayatan seolah-olah mencerminkan isi hati Zazkia yang sedang gelisah karena
cinta,
Tanpa terasa kelas sastra telah
usai, zazkia mampir di took buku untuk membeli salah satu novel karangan
Habiburrahman El Shirazy, semua karangan nya memberi inpirasi dan motivasi bagi
zazkia.
Saat di toko buku, ia melihat novel
berjudul “DIATAS SAJADAH CINTA” Karya
Habirrahman El Shirazy. Hatinya langsung terpikat dengan novel itu, ia ingin
langsung membelinya dan cepat- cepat membacanya. Akan tetapi ketika ia akan
mengambil novel itu, ada seorang lelaki yang juga mengagumi novel itu. Mereka
berdua sama-sama mengambil novel tersebut secara bersamaan.Melihat laki-laki
tersebut, hati zazkia bergetar, jantung nya berdegup kencang, entah mengapa
rasa pilu karna tersakiti dion tiba-tiba hilang bagai terkana angin puting
beliung. Lelaki dihadapannya itu adalah lelaki yg berbeda dari lelaki yg selam
ini ia pernah kenal. Lelaki itu sangatlah sopan terhadap wanita.
“ Astaghfirullahal’adzim,,, Maaf
mbak saya tidak sengaja.”Kata lelaki dihadapan Zazkia yang tidak sengaja
memegang tangan halus Zazkia.
“ Eh, iya tidak apa.” Kata
Zazkia
“ Penggemar Habiburrahman
El-Shirazy juga ya mbak?” Tanya lelaki itu
“
Iya mas, penulis yang sangat cerdas, penulis dengan untaian kata yang semua
orang akan terpana oleh kata-kata yang penuh makna. Semua karya-karya beliau
adalah inspirasi dalam kehidupanku.Terutama karya yang satu ini DI ATAS SAJADAH
CINTA membuat semua orang akan penasaran dengan isi novel tersebut.”Terang Zazkia sambil menunjuk novel favoritnya.
“
emmm… iay mbak, Habiburrahman El-Shirazy memanglah penulis inspiratif dan
motivator bagi pembaca karya-karya beliau. Saya juga penggemar semua
karya-karyanya, termasuk DI ATAS SAJADAH CINTA.Kata lelaki itu menyambung pembicaraan zazkia.
“ Oh
iya,,, dari tadi kita sudah terlalu banyak mengobrol satu sama lain, tapi kok
belum tahu nama masing-masing…”
Kata Zazkia kepada lelaki itu dengan senyuman.
“
iya juga ya mbak, maaf mbak, Nama saya Maulana, Maulana Al Asyrof.” Kata lelaki itu sambil memperkenalkan dirinya kepada zazkia
Mendengar nama
tersebut, entah mengapa hati zazkia berdegup kencang, ada sesuatu yg tidak bias
difahami oleh Zazkia. Ada sesuatu yang mengganjal di hati Zazkia.
“ mbak, kok bengong? Maaf kalau
boleh tahu nama mbak siapa?” kata lelaki itu
“
Maaf, nama saya Zazkia Aisya Syifa. Biasa dipanggil Zazkia.” Kata Zazkia sambil tersenyum kepada lelaki itu.
Berawal
dari pertemuan itu, zazkia dan Maulana
saling berhubungan satu sama lain.saat zazkia usai jam kuliahnya, ia selalu
menanti kehadiran sosok Maulana begitupun dengan Maulana selalu menanti sosok
Zazkia. Mereka selalu bertemu saat mereka sama-sama membeli novel karangan
Habiburrahman El Shirazy. Hingga suatu hari, zazkia mendapatkan hadiah terindah
dari Maulana, lelaki idamannya berupa Jilbab berwarna biru muda yang begitu
indah, dengan sepucuk surat singkat.
“ Assalamu’alaikum Warohmatullah….
Zazkia,
semoga Allah selalu melimpahkan Rahmat dan Taufiqnya kepadamu, melalui sepucuk
surat ini aku ingin meberikan sebuah hadiah, semoga kamu menyukainya. Semoga
Allah mempertemukan kita kembali suatu hari nanti dengan jilbab itu.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah…
Salam Hormat.
Maulana”
Zazkia
selalu membaca surat yg amat singkat itu dari Maulana, baginya surat dan hadiah
yang di berikan Maulana adalah sebuah pemberian terindah dari orang-orang
disekelilingnya setelah kasih sayang Kedua orang tuanya dan semua pemberian
yang tulus dari orang tua dan keluarganya. Setiap saat, setiap waktu ia hanya
bisa memandangi jilbab indah dari Maulana. Ia ingin sekali berjumpa dengan
sosok Maulana, ia rindu semua tentang maulana. Akan tetapi Maulana yang ia
rindukan tiba-tiba hilang di telan bumi setelah memberikan sepucuk surat dan
jilbab kepada zazkia. Kegundahan dan kegelisahan hati hadir kembali menyelimuti
hati zazkia.
Hari demi hari berlalu dengan sangat
cepat.Tanpa terasa satu tahun telah berlalu, zazkia masih belum bisa melupakan
sosok maulana yg telah merubah hidupnya.Kini zazkia telah memutuskan
berhijab.Ia mulai mendalami agama, saat ini ia melanjutkan study S-2nya di
Al-Azhar Kairo jurusan Sastra bahasa Arab. Zazkia telah berubah menjadi wanita
dewasa, wanita yg anggun penuh pesona, wanita yg selalu menjaga auratnya dari
pandangan lelaki yg bukan mahromnya.
Suatu
hari, zazkia ingin membeli karangan terbaru Habiburrahman El Shirazy, zazkia
bertemu sosok lelaki yang tidak asing bagi dirinya, laki-laki tersebut juga
ingin membeli novel terbaru Habiburrahman El Shirazy.Ia teringat dengan pertemuan
pertamanya dengan Maulana. Tapi ia sadar, itu hanyalah nafsu yang hadir di hati
zazkia, ia sadar itui hanyalah tipu muslihat syetan yg mengganggu pikiran
manusia. Lelaki di hadapan zazkia terus memandanginya, seolah olah ia mengenali
jilbab yang dipakai oleh Zazkia. Dan tanpa sengaja, tangan mereka bertemu
ketika keduanya akan mengambil novelyg sama-sama di kagumi mereka berdua
ketika
zazkia ingin membeli sastra arab, ia bertemu sosok lelaki yg juga mengambil
novel tersebut. Tiba-tiba ia teringat pertemuan pertamanya dengan Maulana, akan
tyetapi ia tak berani melihat wajah lelaki itu, sementara lelaki itu terus saja
memandangi dirinya. Lelaki dihadapannya itu sangat mengenal jilbab yg di pakai
zazkia.
“Afwan ukhty,
apakah ukhty bernama Zazkia Aisya Syifa asal Indonesia, dan hijab yg ukhty
pakai dari seorang lelaki sederhan bernama Maulana Al Asyrof?” kata lelaki itu
penuh penasaran.
Mendengar pertanyaan
lelaki itu, zazkia sangatlah kaget dan heran, dari mana lelaki itu tahu
identitas dirinya serta jilbab yg ia pakai itu, saat itulah ia baru berani
menatap lelaki dihadapannya. Dan maha besar Allah, lelaki dihadapannya itu
adalah lelaki yg selama ini bersinggah dihati zazkia, ia merasa sangat
bersyukur dipertemukan dengan Maulana, begitu juga dengan maulana. Ia
bertakbir, dan bertasbih menyebut asma Allah. Setelah beberapa lama mereka
berbicara, akhirnya mereka sama-sama mengungkapkan isi
hati mereka masing-masing dan berencana melangsungkan pernikahan setelah
kembali ke Indonesia.
Comments
Post a Comment