Penulis : Bintun Nuqthoh
Hari Ibu
Bagiku, setiap hari merupakan hari ibu, hari dimana seorang anak untuk senantiasa mengabdi, berbakti dan mendoakannya dengan sepenuh hati, hari dimana seorang anak senantiasa mendamaikan hati dan sukma ibu dan bapaknya dengan indahnya perangai dan lembutnya tutur kata. Sebab, dengan begitu dahsyatnya perjuangan seorang ibu, kita sebagai seorang anak tak akan sanggup membeli dan menggantinya dengan apapun, meski kita sudah berbakti semua itu tak akan pernah cukup untuk membalas semua perjuangan, pengorbanan dan kasih sayang seorang ibu.
Kasih Sayang Ibu Tak Terbantahkan Oleh Waktu
Ibu, adalah sosok wanita luar biasa dalam hidupku, dengan ketulusan dan kasih sayang yang menyamudra, membesarkan dan mendidikku dengan ikhlas, dengan tulus, dengan rasa optimisme yang tinggi akan keberhasilan buah hatinya. Ibu, sosok wanita yang mengajarkanku arti sebuah pengorbanan, ibu sosok wanita yang mengajarkanku arti sebuah keteguhan iman dan optimisme yang tinggi. Bagaimana tidak, saat beliau melahirkanku dengan payah, dengan perjuangan darah dan air mata, dengan segenap jiwa raganya mempertaruhkan nyawa demi buah hati terkasihnya terlahir ke dunia. Dan ternyata, Allah menguji keimanan dan keteguhannya, buah hati pertama yang dianantikannya selama 9 bulan dalam kandungan, ternyata tak bisa terlahir dengan normal sebagaimana bayi pada umumnya. Dengan proses persalinan melalui alat bantu kop, sang buah hati terpaksa diletakkan dalam sebuah tabung penghangat selama 10 hari, tak hanya itu, vonis dokter akibat proses persalinan melalui alat bantu kop tersebut yang mengakibatkan otak sang bayi tak bisa bertumbuh dengan normal sebagaimana bayi pada umumnya, dokter hanya memberikan 2 vonis, sebuah vonis yang menghancurkan mimpi ibu untuk mendapatkan buah hati yang berprestasi, dokter memvonis bayi tersebut tidak akan mungkin bisa menerima setiap mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya atau dia bisa mengikuti mata pelajaran namun tidak sempurna.
Namun ibu tak berputus asa semudah itu, keteguhan hati ibu amatlah dahsyat, dengan ketulusan dan kasih sayangnya, ibu rela berkorban untuk tidak lagi mengajar dan tidak mengambil tawaran beasiswa dari pemerintah setingkat D1, melainkan ibu lebih fokus mendidik buah hatinya dengan setulus kasih sayangnya, hingga sang buah hati beranjak menjadi dewasa dan Allah Alhamdulillah, atas izin Allah, apa yang divoniskan dokter tersebut tidaklah seburuk yang menimpa buah hatinya, justru bayi yang divonis tersebut dengan izin Allah, mampu meraih prestasi juara 1 setiap kelasnya.
Setiap motivasi, dukungan dan semangat dari ibu senantiasa terngiang dalam benak dan fikiranku, menjadi pribadi yang berkarakter, dan tangguh diperlukan perjuangan yang terkadang dengan perjuangan tersebut harus dibayar dengan linangan air mata.
Masih ingat dengan jelas saat aku masih duduk di bangku MTS, saat aku akan mengikuti lomba pidato tingkat kabupaten Bojonegoro, ibu senantiasa memberikan sepenuh kepercayaannya kepadaku, dengan semangat dan optimis, dengan keyakinan penuh ibu senantiasa memberikan dukungan dan motivasinya agar aku mengkuti setiap tahapan demi tahapan lomba dengan baik meski hasilnya aku bukanlah sang juara utama, namun bagi ibu, aku adalah seorang pemenang. “Kegagalan adalah Kesuksesan yang Tertunda” ya, itulah jurus pamungkas yang ibu lontarkan saat aku pulang tidak membawa piala melainkan sebuah asa, namun ibu kembali membangkitkan semangatku, hingga saat aku dudu dibangku putih abu-abu, kembali aku ikuti kompetisi pidato bahasa Arab tingkat kabupaten dan Alhamdulillah Allah anugerahkan aku menjadi juara 3
Ya, itulah sejelumit kisahku dalam sebuah nasihat ibu, sebuah nasihat yang mampu memecah asa menjadi pribadi yang tangguh dan tak kenal lelah, sebuah nasihat inspirasi dalam sepercik harapan dalam ruang nuraniku agar menjadi insan yang lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi
Terima kasih ibu atas semua dukungan, do’a dan ketulusanmu dalam mendidik dan membesarkan buah hatimu. I Love You
#JasmineElektrik
#JasmineElektrikCeritaIbu
#MimpiIbu
#BloggerCompetition #KompetisiBlogger
Comments
Post a Comment