Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Mencari Jejak Mentari

Semilir angin menusuk pori Taburan bintang dan bulan yang menghiasi Bersimpuh dalam pangkuang Ilahi Memohon Rahmat dan Ampunan terangi sanubari . Dalam ringkih hati nan dalam Tertunduk malu atas takabbur yang menerkam Hati lalai akan kenikmatan Tuhan Berpijak bagai tanpa arah tujuan . Kemana lagi diri kan berlari Jika tanpa Rahmat dan Rahim Ilahi Begitu angkuh diri melangkah Alpa akan jati diri yang lemah . Sujud rintih bersimpuh memohon Rahmat Terhadap diri yang hina berbalut maksiat Masih adakah jejak mentari yang menanti Kepada diri yang lemah iman ini . Sugihwaras, 3 Agustus 2018 . Wanita sederhana yang bermimpi menjadi penulis inspirasi dan berdakwah melalui karya yang tercipta

Lentera Hati

Mentari sambut terangi bumi pertiwi Memancar indah memeluk pagi Dalam hangatnya kelembutan penuh kasih Dalam belaian cinta tak pernah pilih kasih Wanita tangguh yang hadir mewarnai Membelai sukma dengan kasih nan permai Kala jiwa hampa oleh takdir yang menerpa Kau berbisik dalam pelukan lentera Terima kasih atas segala curahan cinta Sebagai pengobat dikala hati yang luka Teima kasih atas belaian sejukkan sukma Terangi jiwa dalam balutan duka Sugihwaras, 3 September 2018 Wanita pecinta dakwah dan inspirasi

Muhasabah 20th Milad

Dewasa, bukanlah bertambahnya usia, bukan pula indahnya wajah yang jelita, bukan pula mapannya profesi yang ada ataupun indahnya kata yang tercipta. Melainkan bagaimana sang insan tersebut mampu menerjemahkan sebuah kedewasaan melalui indahnya hati & pemikiran yg dipoles dengan cantiknya perangai yang tercipta, teduhnya kata yang terucap & eloknya warna yang dicipta tuk menghias manusia dalam bingkai kemanfaatan serta kokohnya iman yang menancap dibalik dinding-dinding kalbu.  Yah, dewasa tak bisa diukur oleh apa yang nampak indera, namun bisa dirasa oleh tulusnya sukma. Dewasa tak bisa diukur oleh harta yang melimpah ruah, namun tentang bagaimana kita mengaplikasikan kekayaan yang melimpah menjadi kemanfaatan yang menyamudera. Dewasa tak bisa dinalar oleh logika melainkan diukur oleh ketulusan hati dalam bertindak. Sebab dewasa tak bisa melalui pencitraan, namun akan dirasa oleh hati yang jernih. Karena dewasa akan menjadikan kita menuju Hamba yang lebih baik & l...

Berjuang dan Bertahanlah

Bila raga telah terbaring lemah tanpa daya, pedih terasa, menusuk sukma, melahap mimpi perlahan. Bila ghiroh tak lagi nampak dalam mata yg berkaca, hampa terasa, miris & malu kepada Robb yang telah mencipta Bila akal tak lagi mampu tuk torehkan karya, tak sanggup tuk berfikir tentang umat, tak mampu lagi tuk berikan manfaat, hina terasa, malu kepada malaikat yang kerap kali mencatat setiap tutur kata, setiap pandangan mata, setiap prilaku yang telah tercipta  Bukan sesal atas apa yang menimpa diri, Bukan keluh atas apa yang menimpa raga, Bukan takut atas apa yang kan menyapa, Namun sesal bilamana hati tak mampu menyikapi secara dewasa Akan hancur tatkala lemah menjadi alasan tuk rehat dan melepas amanah yang diberi Akan perih jika tak mampu lagi berdiri dan menebar manfaat untuk sesama Tidak, kau harus mulai bangkit berdiri. Tak lagi melemah atas apa yang terjadi Kau harus mulai torehkan karya terbaik untuk umat Tuk lukiskan warna kepada penerus umat Harus tetap bertah...

Bila Hati Kembali Kepada Pemiliknya

Sudah lama hati berkelana mencari sebuah kesenangan fana, menyusuri jalan yang berliku dan berjuta cabang, namun sayang tak ada satupun jalan yang berhasil membuahkan sebuah keindahan & ketenangan. Bila mana rindu telah menyapa & mengusik sukma. Bukan tentang rindu ataupun duka namun tentang rasa. Sebuah rasa yang mengiskis raga setetes demi setetes, sebuah rasa yang mengusik mimpi indah sang musafir impian, sebuah rasa yang mengiris sukma hingga terasa penat, lelah tak bertenaga. Saat hati telah sampai pada kondisi yang memprihatinkan sudah saatnya bagi hati tuk pulang kembali kepada pemiliknya, tak perlu lagi perantauan panjang yang menyiksa batinnya, tak perlu lagi berkelana menyusuri setapak demi setapak kenikmatan fana, cukup cinta Rabbnya serta Nabi & agamanya adalah keindahan & kedamaian yang kan kekal dan tak pernah pupus. Duhai hati kembalilah kepada pemilikmu, tak lelahkah engkau menyusuri jalan yg berliku? Kembalilah dan ketuk Jannahmu di dunia dan dik...

Dimanakah Semangatmu Dahulu?

Hidup tanpa antusias & semangat laksana masakan tanpa penyedap rasa, hidup jadi hambar tidak asin tidak pula pahit, entah apa yang dirasa. Ketika perlahan antusias mulai pudar, tiada kehampaa lain melainkan hilangnya semangat gairah hidup. Sebab dengan gairah tersebutla yang kan mewarnai keindahan hari laksana pelangi yang memancar warna warni dilangit asri. Laksana panorama yang menyejukkan pandanga dan Sukma. Kini, perlahan, gairah tersebut menjauh, ia berlari entah kemana menjauhi raga yang hampa. Entah apa yang dicari, entah apa yang dirasa. Gairah tersebut telah merantau tinggalka raga nan hampa Duhai Diri, rasanya malu tatkala Malaikat senantiasa mencatat setiap prilakumu, namun harimu kau poles dengan rasa malas tak berenergi Duhai hati, rasanya tak pantas tatkala Rabb mu melihat dalam kegalauan yang tak berujung, tatkala kehampaan tak berbekas. Duhai sang Pemimpi, pedih terasa saat impia terpampang nyata dalam tinta yang kau coret namun gairah tuk membuahkan ikhtiar tel...