Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2019

Belajar dari Sebuah Pensil

       Belajar bisa dilakukan dimana saja, baik dari pengalaman, belajar dari orang lain maupun belajar dari lingkungan sekitar. Karena hidup adalah belajar, dari manapun tempatnya, dari siapapun orangnya kita akan bisa menemukan sebuah ilmu baru jika kita mau untuk belajar. Nah, sahabat, Jika mendengar belajar dari pensil mungkin kita akan heran, kita akan berpikir keras, bagaimana mungkin belajar dari alat yang kita pakai, rasanya aneh pastinya. Tapi tunggu dulu, sebelum memvonis aneh, baca dibawah ini dulu. 1. Pensil Butuh Penggerak Pensil bisa menulis apapun, bisa menggambar apapun, dia bisa menghasilkan karya yang hebat, karya yang indah, bahkan bisa membuat terkenal. Tapi perlu diketahui bahwa, pensil tidak bisa menghasilkan karya tanpa tangan penggerak. Layaknya seperti manusia, manusia tidak bisa bergerak, tidak bisa berkarya tanpa ada yang menggerakkan. Dan DIA lah ALLAH yang menggerakkan manusia, yang memberi ide, yang memberi kemampuan, memberi...

Mari Berwisata Sejenak Menuju Hati yang Lebih Bersyukur

      Sahabatku yang berbahagia, tahukah sahabat betapa berharganya nikmat sehat dalam diri kita? Betapa berharganya setiap detik waktu dalam kehidupan kita. Dengan Waktu dan kesehatan, kita mampu berkarya, mampu menebar kebaikan untuk sesama dan melanjutkan hidup yang lebih baik. Pernahkah kita berfikir seperti itu?     Atau justru sebaliknya? yang ada dalam memory otak kita hanyalah sebuah keluh kesah seolah tak ikhlas akan takdir yang diberikan Allah untuk kita. Yang ada dalam benak kita hanyalah rasa yang tak pernah puas akan kenikmatan melimpah yang telah Allah berikan untuk kita? Mari sejenak kita tinggalkan kesibukan-kesibukan dunia kerja kita, menuju tempat yang akan membawa kita menjadi manusia yang lebih indah, manusia yang lebih bersyukur dan menjadi manusia yang senantiasa mengupgrate diri menjadi lebih baik dengan memanfaatkan setiap waktu kita untuk berkarya, untuk berdakwah, dan untuk menebar manfaat kepada sesama. Mari Wisata ke Ruang...

Makna Cinta dan Pernikahan

       Sahabatku, kali ini izinkan saya berbagi mengenai sebuah kisah yang mengajarkan kepada kita akan makna dari sebuah cinta dan pernikahan. Kisah ini yang akan mengetuk pintu hati kita dalam perjalanan mencari cinta sejati dan bagi yang telah terikat dengan ikatan suci pernikahan, maka akan semakin membuat ikatan tersebut semakin erat. Semoga kisah ini dapat menginspirasi penulis khususnya dan seluruh sahabat. Baiklah langsung saja kita simak kisah berikut.      Suatu hari, Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya?” Sang Guru menjawab, “Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta”.       Mendengar perkataan Sang Guru, Plato pun berjalan, dan tidak lama kemudian, dia kembali dengan tangan kosong,...

Belajar dari Segelas Susu

       Sahabatku, kali ini saya akan berbagi mengenai kisah seorang pemuda yang tak bisa menundukkan pandangannya, setiap kali ia pergi pandangan matanya senantiasa membawanya kepada lembah dosa. Hingga pada suatu hari, pemuda tersebut mendatangi seorang Syaikh (guru pemuda tersebut), ia menceritakan perihal masalah yang dialaminya dan mengatakan "Aku ini seorang pemuda yang memiliki banyak keinginan dan tak bisa menundukkan pandanganku dari apa yang diharamkan (Wanita nonmahram) di pasar. Apa yang harus aku lakukan?"       Syaikh tersebut lalu memberinya segelas susu penuh dan menyuruhnya untuk membawa gelas tersebut ke suatu tempa dengan melewati pasar tanpa menumpahkan setetes pun air susu yang ada didalam gelas tersebut. Lalu Syaikh tadi memanggil salah seorang muridnya untuk pergi menemani pemuda tadi berjalan di pasar. tugasnya adalah memukul dan mempermalukan pemuda tersebut dihadapan khalayak ramai apabila ia gagal dan menumpah...

Sosok Guru Teladan

      Disuatu sekolah dasar , ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya.      Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak, salah satu murid dikelasnyaselalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, sering terlambat dan selalu mengantuk dikelas. Ketika semua murid yang lainnya mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun untuk mengacungkan tangannya.       Guru itu mencoba berusaha, tapi tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Diraport tengah semester, guru itupun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.        Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Disana tertulis "Ceria, menyukai teman-temannya...